Dana Darurat, Penting Gak Sih?
Adalah hal yang wajar jika kita menginginkan hidup yang aman dan nyaman. Kenyamanan dalam hidup ternyata sangat memengaruhi ketenangan pikiran. Untuk mencapainya, kondisi finansial yang memadai menjadi salah satu faktor penting. Selain memastikan kebutuhan sehari-hari terpenuhi, memiliki dana darurat juga tak kalah penting untuk mengantisipasi kebutuhan tak terduga.
Apa sih itu dana darurat?
Dana darurat merupakan sejumlah uang yang dapat digunakan apabila ada kebutuhan mendesak di luar dari kebutuhan harian. Misalnya, tiba-tiba handphone rusak dan tidak dapat digunakan lagi, hal tersebut mendorong kita untuk membeli handphone baru agar memudahkan komunikasi dengan keluarga maupun rekan. Kasus lain, misalnya ada kejadian PHK di kantor tempat kita bekerja, kebutuhan harian kita seperti makanan dan minuman tetap harus terpenuhi, sehingga pada masa transisi sampai memperoleh pekerjaan baru kita membutuhkan dana untuk memenuhi kebutuhan.
Tentu, jika diurutkan dana darurat ini dapat kita kumpulkan setelah dana kebutuhan harian terpenuhi dan dapat disisihkan dari sedikit penghasilan bulanan. Memiliki dana darurat ini sifatnya tidak wajib, tetapi lebih baik apabila memilikinya. Karena kita sulit memprediksi kehidupan kita sehari, sebulan, atau setahun kemudian.
Berapa sih nilai ideal dana darurat itu?
Untuk yang belum menikah, ideal memiliki dana darurat itu minimal senilai tiga kali dari pengeluaran bulanan. Misalnya pengeluaran bulananmu adalah sebesar Rp 1.000.000,- maka sebaiknya dana darurat yang layak kamu miliki minimal Rp 3.000.000,- .
Berbeda halnya dengan yang sudah menikah dan memiliki istri, ideal dana darurat yang dimiliki adalah enam kali dari pengeluaran bulanan. Hal ini disebabkan karena saat memperoleh pasangan kebutuhan juga cenderung lebih besar dibandingkan dengan seseorang yang belum menikah.
Penyimpanan Dana Darurat
- Mudah Diakses: Pastikan dana darurat disimpan di tempat yang mudah diakses, seperti rekening tabungan yang tidak memiliki biaya penalti untuk penarikan. Hindari menyimpannya dalam bentuk investasi berisiko tinggi atau aset yang sulit dicairkan (seperti properti).
- Pisahkan dari Dana Lain: Pisahkan dana darurat dari rekening pengeluaran sehari-hari untuk mengurangi risiko penggunaan tidak sengaja.
- Perhatikan Bunga atau Biaya Administrasi: Pilih rekening atau produk keuangan dengan bunga kecil namun stabil dan minim biaya administrasi agar nilai dana darurat tidak tergerus.
Gunakan Dana Darurat Hanya untuk Keadaan Benar-Benar Mendesak
- Keadaan Darurat yang Jelas: Dana darurat sebaiknya hanya digunakan untuk hal-hal tak terduga yang tidak bisa ditunda, seperti biaya rumah sakit, perbaikan kendaraan yang sangat dibutuhkan, atau kehilangan sumber pendapatan utama.
- Penting vs Tidak Mendesak: Sebelum menggunakan, tanyakan pada diri sendiri, "Apakah ini benar-benar darurat atau hanya sekadar keinginan yang bisa ditunda?" Jika jawabannya bukan kebutuhan mendesak, sebaiknya tahan penggunaan dana darurat.
- Lakukan Perencanaan Cepat: Jika memungkinkan, rencanakan kebutuhan dana secara cepat, misalnya, menentukan jumlah minimum yang perlu digunakan agar tidak menguras tabungan ini secara berlebihan.
Pada umumnya, banyak dari kita masih kurang aware dengan dana darurat ini, bisa karena faktor tidak memiliki kebiasaan menabung, ataupun penghasilan yang hanya cukup untuk bulan berjalan. Lalu bagaimana caranya agar dana darurat ini dapat diperoleh?
Tips yang bisa di coba ketika ingin mulai memiliki dana darurat:
- Menyisihkan uang untuk ditabung ketika menerima penghasilan. Dengan mempertimbangkan pengeluaran bulan berjalan, kita akan mudah menghitung berapa uang yang dapat ditabung, tentu nominalnya harus rasional, karena kita tetap harus mengutamakan tercukupinya kebutuhan harian. Misalnya, penghasilan yang diterima setiap bulannya adalah Rp 3.000.000,- dengan rata-rata pengeluaran perbualan sebesar Rp 2.500.000,- , maka kita dapat menyimpan uang Rp 500.000,- diawal menerima penghasilan. Kenapa harus dilakukan diawal? Karena tidak ada jaminan kita masih ada niat menabung jika dilakukan diakhir.
- Mengelola pengeluaran dengan mengutamakan kebutuhan dan memfilter keinginan. Untuk penjelasan lebih detail dapat dibaca pada tulisan berikut:
- Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Pepatah ini mengajarkan kita untuk konsisten dalam menjalankan sesuatu. Bukan hanya seberapa banyak kita menabung, tapi seberapa konsistennya kita menabung. Hal ini sangat berpengaruh untuk melatih kebiasaan kita.
Yuk mulai menabung, melatih kebiasaan baik adalah aset terbaik dari diri.
Kamu juga bisa menghitung dana daruratmu disini